Diajukan
untuk Memenuhi Salah Satu Tugas
Mata
Kuliah Ilmu Pengetahuan Bumi dan Antariksa
Disusun oleh:
1.
Bety Listiani 1209207012
2.
Ida Royani 1209207033
3.
Indra Firmansyah 1209207036
Kelas A Semester VI
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN FISIKA
JURUSAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI
SUNAN GUNUNG DJATI
BANDUNG
2012
KATA PENGANTAR
Bismillaahirrahmaanirrahiim
Puji
syukur kita panjatkan ke hadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan
hidayah-Nya sehingga penulis bisa menyelesaikan makalah ini. Tidak lupa
shalawat serta salam penulis haturkan kepada Nabi Muhammad SAW yang selalu
membimbing kita ke jalan yang diridhoi-Nya.
Dengan
selesainya makalah ini, kami memohon maaf apabila di dalam makalah ini banyak kekurangan, kekeliruan dan
kesalahan. Apalagi apabila ditinjau dari kemampuan dan daya penulis,makalah ini
jauh dari kata sempurna.
“Tiada
gading yang tak retak”. Inilah pepatah yang menggambarkan makalah ini. Sehingga
penulis mengharapkan saran dan kritik demi menjadikan makalah ini lebih baik.
Bandung, Februari
2012
Penulis
DAFTAR ISI
BAB I
PENDAHULUAN
Bumi adalah sebuah planet yang
bergerak mengelilingi matahari. Kulit bumi merupakan bagian terluar dari
permukaan bumi. Tebal lapisan kerak bumi mencapai 70 km dan merupakan lapisan
batuan yang terdiri dari batu-batuan basa dan asam. Lapisan ini menjadi tempat
tinggal bagi seluruh mahluk hidup. Suhu di bagian bawah kerak bumi mencapai
1.100oC. Lapisan kerak bumi pada kedalaman 100 km dinamakan
litosfer.
Litosfer
Bumi meliputi kerak dan bagian teratas dari mantel
Bumi yang mengakibatkan kerasnya lapisan
terluar dari planet Bumi. Litosfer ditopang oleh astenosfer, yang merupakan bagian yang lebih
lemah, lebih panas, dan lebih dalam dari mantel. Batas antara litosfer dan
astenosfer dibedakan dalam hal responnya terhadap tegangan, litosfer tetap
padat dalam jangka waktu geologis yang relatif lama dan berubah secara elastis
karena retakan-retakan.
Litosfer terpecah menjadi beberapa lempeng tektonik yang mengakibatkan terjadinya gerak benua akibat konveksi yang terjadi dalam astenosfer.
Gunung adalah suatu bentuk
permukaan tanah yang jauh lebih tinggi dibandingkan dengan
permukaan tanah di sekelilingnya. Gunung terjadi karena adanya proses gaya
tektonik yang bekerja dalam bumi yang disebut dengan orogenesis dan
epeirogenesis. Dalam proses orogenesis ini sedimen
yang terkumpul menjadi berubah bentuk karena mendapat gaya tekan dari tumbukan
lempeng tektonik.
Dalam kerak bumi terdapat inti bumi yang memiliki
temperatur yang sangat tinggi. Temperatur itu terus meningkat. Jika tidak
dikeluarkan, bumi akan hancur. Jalan untuk mengeluarkan tekanan dan suhu panas
adalah melalui mulut gunung, yaitu terjadinya letusan gunung berapi.
Gunung berapi adalah gunung yang
terbentuk jika magma dari perut bumi naik ke permukaan. Di kala meletus, gunung
berapi mengeluarkan lava, bom gunung berapi, terak, abu gunung berapi, gas
panas, dan uap. Bahan yang disemburkan oleh letusan gunung berapi mempunyai
sifat-sifat yang tidak dimiliki batuan lain.
Dalam Al-Qur’an dijelaskan tentang bumi
dan perubahannya (litosfer) dalam surat Ath-Thalaaq ayat 12. Dan dalam Al-Qur’an
pun dijelaskan bagaimana terbentuknya gunung dalam surat
Al-Anbiya' : 31 dan surat An-Naba' : 6-7.
BAB II
PEMBAHASAN
Bumi adalah sebuah
planet yang bergerak mengelilingi matahari. Bentuk planet Bumi pepat (oblate
spheroid), sebuah bulatan yang tertekan ceper pada orientasi kutub-kutub
yang menyebabkan buncitan pada bagian khatulistiwa.
Buncitan ini terjadi karena rotasi
Bumi, menyebabkan ukuran diameter katulistiwa 43 km lebih besar dibandingkan
diameter dari kutub ke kutub.
Massa
Bumi kira-kira adalah 5,98×1024 kg. Kandungan utamanya adalah besi
(32,1%), oksigen (30,1%), silikon (15,1%), magnesium (13,9%), sulfur
(2,9%), nikel (1,8%), kalsium (1,5%), and aluminium (1,4%); dan 1,2% selebihnya
terdiri dari berbagai unsur-unsur langka. Karena proses pemisahan massa, bagian
inti Bumi dipercaya memiliki kandungan utama besi (88,8%) dan sedikit nikel
(5,8%), sulfur (4,5%) dan selebihnya kurang dari 1% unsur langka.
Bumi
seperti bawang terdiri dari beberapa lapisan, yaitu kerak bumi, mantel bumi dan
inti bumi.
a.
Kerak bumi (crush)
Kerak
bumi merupakan lapisan terluar dari bumi yang padat terdiri dari kerak benua
dan kerak samudera dan tersusun dari berbagai macam batuan basa dan asam dengan
ketebalan antara 15 dan 40 km. Lapisan ini menjadi tempat tinggal
bagi seluruh mahluk hidup. Suhu di bagian bawah kerak bumi mencapai 1.100oC.
Lapisan kerak bumi pada kedalaman 100 km dinamakan litosfer.
b. Selimut
atau selubung (mantle)
Merupakan lapisan yang terletak di
bawah lapisan kerak bumi. Tebal selimut bumi mencapai 2.900 km dan merupakan
lapisan batuan padat. Suhu di bagian bawah selimut bumi mencapai 3.000 oC.
c. Inti
bumi (core)
Lapisan ini terdiri dari material
cair, dengan penyusun utama logam besi (90%), nikel (8%), dan lain-lain yang
terdapat pada kedalaman 2880–4980 km. Lapisan ini dibedakan menjadi lapisan
inti luar (out core) dan lapisan inti
dalam (iner core). Lapisan inti luar
(out core) tebalnya sekitar 2.000 km
dan terdiri atas besi dan nikel yang suhunya mencapai 2.200oC. Inti
dalam (iner core) merupakan pusat
bumi berbentuk bola dengan diameter sekitar 2.700 km. Inti dalam ini terdiri dari nikel dan besi yang suhunya
mencapai 4.500 oC.
Berdasarkan susunan kimianya, bumi
dapat dibagi menjadi empat bagian, yakni :
1. Bagian
padat (Litosfer) yang terdiri dari tanah dan batuan;
2. Bagian
cair (Hidrosfer) yang terdiri dari berbagai bentuk ekosistem perairan seperti
laut, danau dan sungai;
3. Bagian
udara (Atmosfer) yang menyelimuti seluruh permukaan bumi
4.
Bagian yang ditempati oleh berbagai
jenis organisme (Biosfer)
Litosfer adalah lapisan bumi yang terdiri dari
seluruh bagian kerak bumi dan bagian luar mantel bumi dengan ketebalan 50-100
Km. Lapisan setebal 100 Km pada mantel bumi dibawah litosfer dan astenosfer
disebut daerah plastis yang seolah-olah litosfer “ mengapung “ diatas
astenosfer. Daerah plastis ini terdapat pada daerah dengan kedalaman 60-250 Km
dibawah permukaan bumi. Pada
lapisan ini pada umumnya terjadi dari senyawa kimia yang kaya akan Si02,
itulah sebabnya lapisan litosfer sering dinamakan lapisan silikat.
Litosfer
Bumi meliputi kerak dan bagian teratas dari mantel
Bumi yang mengakibatkan kerasnya lapisan
terluar dari planet Bumi. Litosfer ditopang oleh astenosfer, yang merupakan bagian yang lebih
lemah, lebih panas, dan lebih dalam dari mantel. Batas antara litosfer dan
astenosfer dibedakan dalam hal responnya terhadap tegangan, litosfer tetap
padat dalam jangka waktu geologis yang relatif lama dan berubah secara elastis
karena retakan-retakan.
Litosfer terpecah menjadi beberapa lempeng tektonik yang mengakibatkan terjadinya gerak benua akibat konveksi yang terjadi dalam astenosfer.
Lapisan astenosfer hanyut perlahan-lahan akibat
beban yang menekannya sepanjang zaman oleh gaya mendatar karena gerakan benua.
Peristiwa ini menyebabkan terjadinya lipatan, pengangkatan dan penurunan
permukaan bumi. Litosfer merupakan lapisan yang retak-retak ada yang saling
merenggang atau saling menekan. Pada daerah yang merenggang terjadi pemisahan antara
dua lapisan litosfer dan daerah yang saling menekan terjadi penunjaman dimana
lapisan litosfer yang satu ke bawah lapisan litosfer yang menekannya.
Peristiwa-peristiwa ini dikenal sebagai teori tektonik lempeng.
Kerak bumi atau litosfer terdiri dari lapisan batuan Sial
(Si dan Al) dan batuan Sima (Si dan Mg), yaitu :
1.
Lapisan
Sial (Si dan Al)
Lapisan
kulit bumi ini tersusun atas logam alumunium dan silisium, senyawanya dalam
bentuk SiO2
dan AL2O3. Lapisan sial dinamakan juga lapisan kerak bersifat padat dan
batu bertebaran rata-rata 35km, antara lain terdapat batuan sedimen, granit andesit jenis-jenis batuan metamor, dan batuan lain yang terdapat di daratan benua. Pada
lapisan sial (silisium dan alumunium) ini Kerak bumi ini terbagi menjadi dua
bagian yaitu:
·
Kerak
benua
Merupakan
benda padat yang terdiri dari batuan granit di bagian atasnya dan batuan beku
basalt di bagian bawahnya. Kerak ini yang merupakan benua. Kerak benua
mempunyai ketebalan sekitar 35 Km, densitas rata-rata 2,8 gram/cm3 dan
massanya
·
Kerak
samudera
Merupakan
benda padat yang terdiri dari endapan di laut pada bagian atas, kemudian di
bawahnya batuan batuan vulkanik dan yang paling bawah tersusun dari batuan beku gabro dan
peridolit. Kerak ini menempati dasar samudra. Kerak samudera mempunyai
ketebalan sekitar 5 km, densitas rata-rata 2,9 gram/cm3 dan massanya
kerak samudera sebagian besar terdiri dari
jenis batuan basalt sehingga bersifat basaltik.
2.
Lapisan
Sima (Si dan Mg)
Yaitu
lapisan kulit bumi yang tersusun oleh logam silisium dan magnesium, lapisan ini
mempunyai berat jenis yang lebih besar dari pada lapisan sial karena mengandung
besi dan magnesium yaitu mineral ferro magnesium dan batuan basalt. Lapisan ini
merupakan bahan yang bersipat elastis dan mepunyai ketebalan rata rata 65 km .
Kerak
bumi merupakan bagian dari litosfer dan terdiri dari kerak benua (continental crust) dan kerak samudera (oceanic crust).
Litosfer
tersusun dari tiga macam batuan yaitu Batuan Beku (Igneous Rock), Batuan
Sedimen (Sedimentary Rock), Batuan Malihan (Metamorf). Proses terbentuknya
ketiga macam batuan tersebut berbeda-beda. Induk dari ketiga macam batuan
tersebut adalah magma. Magma adalah larutan silikat yang cair dan pijar yang
terdapat di dalam bumi.
Teori
tektonik lempeng membagi bagian luar bumi menjadi dua lapisan. Lapisan paling
luar, dinamakan litosfer adalah lapisan yang dingin dan kaku atau tegar.
Dibawah litosfer ada astenosfer,yang panas dan dapat mengalami perubahan bentuk
secara pelan-pelan. Astenosfer bukanlah cair, tetapi padat. Meskipun padat
astenosfer dapat mengalir dibawah pengaruh tegangan. Beda antara litosfer dan
astenosfer didasarkan pada ketegarannya yang mencerminkan beda temperatur.
Menurut
teori tektonik lempeng, litosfer terpecah-pecah menjadi sejumlah potongan
lempeng. Lempeng-lempeng ini dapat hanyut diatas astenosfer, yang merupakan
lapisan paling luar dari mantel bumi. Terdapat tujuh lempeng tektonik utama
yaitu, lempeng Eurasia, Australia, Pasifik, Afrika, Amerika Utara, Amerika
selatan, Antartika dan beberapa lempeng kecil lainnya seperti Filipina, Cocos,
Nazca, Arab, Iran. Lempeng berada dalam keadaan bergerak kontinu, baik relatif
terhadap yang lain maupun terhadap sumbu rotasi bumi. Kegiatan gempa, vulkanik
dan barisan gunung disekitar tepi lempeng dan berkaitan dengan gerakan berbeda
antara lempeng-lempeng yang berdekatan.
Ada
tiga jenis tepi lempeng, jenis pertama dikenal sebagai tepi konstruktif. Secara
geografis, tepi konstruktif ini sesuai dengan lokasi punggung tengah lautan. Dalam
proses pembentangan sepanjang punggung ini, terbentuklah kerak baru yang
bergerak menjauhi sumbu punggung. Jadi punggung tengah lautan merupakan satu
jalur dimana sepanjang jalur tadi dua lempeng bergerak saling menjauhi. Tetapi
kedua lempeng tidak saling berpisah karena dibelakang masing-masing lempeng
berbentuk kerak lempeng baru secara kontinu. Aktivitas seismik pada lempeng ini
adalah lemah dan gempanya bersifat dangkal. Ini disebabkan litosfer disini
sangat tipis dan lemah sehingga tidak dapat berbentuk gaya tegangan yang cukup
untuk menyebabkan gempa besar. Pada tepi lempeng konstruktif terdapat pula
aktivitas vulkanik bawah laut sepanjang punggung, lava yang dimuntahkan
bersipat basal.
Jenis
tepi lempeng kedua disebut tepi destruktif atau pemusnahan. Pada tepi ini dua
lempeng bertumbukan, satu lempeng menujam dibawah tepi lempeng yang lain dengan
sudut sekitar
.
Lempeng samudera biasanya menujam dibawah tepi lempeng benua. Ini disebabkan
lempeng benua lebih tebal dan mengalami gaya angkat lebih besar. Secara
geografis lokasinya sesuai dengan lokasi
palung lautan. Palung laut terbentuk karena penunjaman lempeng lautan dibawah
tepi lempeng benua dan masuk kedalam mentel bumi. Penunjaman ini dinamakan pula
subduksi.
Peleburan
parsial dari lempeng penunjam menimbulkan aktivitas vulkanik diatas jalur
subduksi. Tetapi aktivitas vulkanik ini dapat menyebabkan penampilan permukaan
yang berbeda sama sekali. Contoh terbentuknya kepulauan indonesia pada subduksi
lempeng Australia dibawah tepi tepi lempeng Eurasia. Contoh lainnya adalah
terbentuknya kepulauan jepang pada penunjaman lempeng pasifik dibawah tepi
lempeng Eurasia.
Jenis
tepi lempeng ketiga adalah tepi konservatif. Ini adalah tepi dimana lempeng
tidak mengalami penambahan maupun pengurangan luas permukaan. Kedua lempeng
hanya bergesek satu terhadap yang lainnya pada perbatasannya. Gesekan antara
kedua lempeng dapat begitu besar sehingga dapat menimbulkan gaya tegangan yang
sangat besar dan menghasilkan gempa besar. Kegiatan tektonik ini disebut dengan
aktivitas vulkanik. Salah satu contohnya adalah pathahan San Andreas, patahan
ini berada diantara lempeng pasifik dan lempeng Amerika Utara. Tegangan sangat
besar yang terkumpul pada pada patahan ini, secara periodik dilepaskan sebagai
gempa besar. Tetapi aktivitas ini tidak selalu terjadai disepanjang patahan.
Surat
Ath-Thalaaq ayat 12
ª!$# Ï%©!$# t,n=y{ yìö6y ;Nºuq»oÿx z`ÏBur ÇÚöF{$# £`ßgn=÷WÏB ãA¨t\tGt âöDF{$# £`åks]÷t/ (#þqçHs>÷ètFÏ9 ¨br& ©!$# 4n?tã Èe@ä. &äóÓx« ÖÏs% ¨br&ur ©!$# ôs% xÞ%tnr& Èe@ä3Î/ >äóÓx« $RHø>Ïã ÇÊËÈ
Artinya:”Allah-lah yang menciptakan tujuh langit dan
seperti itu pula bumi. perintah Allah Berlaku padanya, agar kamu mengetahui
bahwasanya Allah Maha Kuasa atas segala sesuatu, dan Sesungguhnya Allah
ilmu-Nya benar-benar meliputi segala sesuatu.”
Gunung adalah suatu bentuk
permukaan tanah yang jauh lebih tinggi dibandingkan dengan
permukaan tanah di sekelilingnya. Gunung terjadi karena adanya proses gaya
tektonik yang bekerja dalam bumi yang disebut dengan orogenesis dan epeirogenesis.
Dalam proses orogenesis ini sedimen yang terkumpul menjadi
berubah bentuk karena mendapat gaya tekan dari tumbukan lempeng tektonik.
Proses pembentukan gunung berlangsung menurut skala tahun geologi
yaitu berkisar antara 45–450 juta tahun yang lalu. Misalnya pegunungan Himalaya
terbentuk mulai dari 45 juta tahun yang lalu, sedangkan pegunungan Appalache
terbentuk mulai dari 450 jutan tahun yang lalu.
Model
terjadinya gunung mengalami tiga tingkatan proses, yaitu:
1.
Akumulasi sedimen: lapisan-lapisan sedimen dan batuan
vulkanik menumpuk sampai kedalaman beberapa kilometer.
2.
Perubahan bentuk batuan dan pengangkatan kerak
bumi:sedimen yang terbentuk tadi mengalami deformasi karena adanya gaya
kompresi akibat tumbukan antar lempeng-lempeng tektonik.
3.
Pengangkatan kerak bumi akibat gerakan blok sesar:
tumbukan antar lempeng akan mengangkat sebagian kerak bumi sebagai lipatan
lebih tinggi dari sekitarnya sehingga terbentuk gunung. Sedangkan jika terjadi
gaya tegangan atau tarikan antar lempeng maka akan terbentuk graben (lembah).
Gunung berapi adalah gunung yang
terbentuk jika magma dari perut bumi naik ke permukaan. Gunung berapi dapat
dikelompokkan menurut tingkat kedasyatan letusan, apakah itu dasyat ataupun
tenang, dan tipe bahan yang dimuntahkan sewaktu meletus. Di kala meletus,
gunung berapi mengeluarkan lava, bom gunung berapi, terak, abu gunung berapi,
gas panas, dan uap. Bahan yang disemburkan oleh letusan gunung berapi mempunyai
sifat-sifat yang tidak dimiliki batuan lain.
Suhu lava yang dimuntahkan
selama letusan gunung berapi dapat melebihi 1000 ºC. Di dalam perut bumi,
batuan-batuan berbentuk cair dengan suhu melebihi 1.000 ºC, cairan batu ini
disebut magma. Selama letusan, magma meluap ke atas permukaan bumi melalui lubang
atau celah yang mencapai pusat bumi.
Gunung berapi dapat
berbentuk kerucut, kubah, berpuncak datar, atau seperti menara, tergantung pada
jenis letusan dan sifat-sifat fisik magma yang disemburkan. Kadangkala kubah
tengah gunung berapi runtuh. Pada kasus gunung Aso di Jepang, setelah lubang
tengah yang asli runtuh, terjadilah letusan baru di tengah kalderanya sendiri.
Selama letusan, magma atau batuan cair mencapai permukaan melalui celah atau
lubang. Kadang kala lava yang terlempar dengan dahsyat keluar dari lubang
tengah membeku di udara, lalu jatuh sebagai bungkah padat di dekat atau sekitar
lubang itu. Kalau beratnya lebih dari beberapa ton, bungkah itu dinamakan
"bom gunung berapi".
Potongan bungkah lava beku
yang lebih kecil dengan ukuran 5 sampai 8 cm disebut terak. Butir-butir yang
lebih halus dinamakan abu gunung berapi. Kalau gas dalam magma terlepas, magma
menjadi berbuih dengan gelombang-gelombang busa dan membentuk suatu jenis lava
khas ringan yang menyerupai bunga batu karang, ini disebut batu apung. Tanda-tanda
gunung berapi akan meletus diantaranya :
1. Terdengar
suara gemuruh di dekat gunung yang sedang aktif
2. Terjadi gempa vulkanik
3. Meningkatnya
suhu di sekitar daerah gunung berapi
4. Mata
air di sekitar gunung akan mengering
5. Tumbuh-tumbuhan
di wilayah gunung berapi akan layu dan mati kering.
6. Banyak
binatang yang turun dari gunung.
Gunung
memiliki banyak fungsi, diantaranya:
1.
Penahan dan
pengatur angin.
Suhu
menyebabkan tekanan udara berubah. Beda tekanan antara satu daerah dan daerah
yang lain mengakibatkan terjadinya angin. Perbedaan suhu sebesar 100° antara
kutub dan khatulistiwa, dapat menyebabkan angin bertiup lebih dari 1000 km/jam
ke segala arah. Untungnya ada mekanisme untuk menahan hal ini terjadi. Gununglah
yang mengendalikan kecepatan angin dan arahnya. Gunung membuat distribusi panas
menjadi merata di seluruh wilayah di bumi.
2. Penyubur
tanah.
Magma yang keluar dari dalam perut
bumi mengandung mineral dan unsur hara yang menyuburkan tanah. Disamping itu
gunung juga mengatur iklim lokal seperti suhu dan curah hujan. Tanpa adanya
gunung berapi, maka daerah tersebut akan menjadi kering dan tandus seperti gurun.
3.
Berperan dalam siklus aliran air.
Curah
hujan tertinggi adalah di wilayah gunung. Sungai-sungai umumnya berhulu di
gunung. Hal ini terjadi karena gravitasi, air mengalir dari gunung sampai ke
lebah dan akhirnya ke laut. Penguapan di lautan terjadi untuk membentuk awan.
Awan terbawa ke areal gunung mengalami penurunan suhu disana kemudian menjadi
titik-titik air yang disebut hujan, begitu seterusnya.
4.
Sumber Mineral
Kebanyakan sumber mineral
berasal dari daerah pegunungan. Gunung terbentuk dari proses geologi seperti
letusan gunung dan gempa bumi. Proses ini bisa membawa mineral-mineral yang
berharga ke atas mendekati permukaan tanah sehingga dapat dilakukan
penambangan.
5.
Tempat Habitat Tanaman dan Binatang
Gunung memiliki keanekaragaman
untuk berbagai ketinggian yang berbeda, yang menjadi tempat hidup berbagai
jenis tumbuhan dan binatang tertentu. Beberapa jenis mahkluk hidup hanya dapat
bertahan di udara yang dingin di puncak-puncak gunung.
6.
Tempat Aktivitas Manusia
Di berbagai belahan bumi, gunung
dapat menjadi penghambat bagi terjalinnya hungungan transportasi, pemukiman,
dan komunikasi. Dengan terisolasinya masyarakat oleh gunung menciptakan
beraneka ragam kebudayaan. Di pegunungan Alpen Swiss yang berbukit-bukit, telah
memunculkan ratusan dialek dan empat macam bahasa. Masyarakat pegunungan
tengger hingga kini tetap mewarisi berbagai tradisi sejak jaman Majapahit.
Gunung juga dapat menjadi
tempat tujuan wisata yang penuh tantangan. Berbagai kegiatan seperti berkemah,
mendaki gunung, panjat tebing, pengamatan satwa dan penelitian fauna, atau
sekedar mencari hawa segar pegunungan dan menyaksikan pemandangan yang indah.
Kata
jibalun atau’gunung’ dalam Al-qur’an disebut lebih dari 26 kali. Penyebutan dengan
jumlah banyak dalam Al-qur’an mengandung makna yang sangat penting. Gunung
memberikan manfaat bagi makhluk hidup dibumi. Seandainya gunung tidak
diciptakan, bumi akan hancur.
Dalam
kerak bumi terdapat inti bumi yang memiliki temperatur yang sangat tinggi.
Temperatur itu terus meningkat. Jika tidak dikeluarkan, bumi akan hancur. Jalan
untuk mengeluarkan tekanan dan suhu panas adalah melalui mulut gunung, yaitu terjadinya
letusan gunung berapi. Tekanan yang dipertahankan bumi adalah 1,37 juta
atmosfer dan suhu yang distabilkan adalah 3.700 derajat Celsius.
Al Qur’an mengarahkan perhatian kita pada fungsi
geologis penting dari gunung. Allah berfirman :
$uZù=yèy_ur Îû ÇÚöF{$# zÓźuru br& yÏJs? öNÎgÎ/ $uZù=yèy_ur $pkÏù %[`$yÚÏù Wxç7ß öNßg¯=yè©9 tbrßtGöku ÇÌÊÈ
Artinya : "Dan telah Kami jadikan di bumi ini gunung-gunung yang
kokoh supaya bumi itu (tidak) goncang bersama mereka dan telah Kami jadikan
(pula) di bumi itu jalan-jalan yang luas, agar mereka mendapat petunjuk."
(QS Al-Anbiya' : 31)
Dalam sebuah ayat, peran gunung seperti ini diungkapkan melalui sebuah
perumpamaan sebagai "pasak":
óOs9r& È@yèøgwU uÚöF{$# #Y»ygÏB ÇÏÈ tA$t7Ågø:$#ur #Y$s?÷rr& ÇÐÈ
Artinya : "Bukankah Kami
telah menjadikan bumi itu sebagai hamparan?, dan gunung-gunung sebagai
pasak?" (QS An-Naba' : 6-7).
BAB III
SIMPULAN
Bumi seperti bawang yang berlapis-lapis. Planet bumi terdiri
dari bola-bola konsentris yang dapat dibagi menjadi tiga bagian utama, yaitu :
1. Kerak
bumi (crush)
2. Selaput
atau selubung bumi (mantle)
3. Inti
bumi (core)
Litosfer adalah lapisan bumi yang terdiri dari
seluruh bagian kerak bumi dan bagian luar matel bumi dengan ketebalan 50-100 Km. Pada lapisan ini pada umumnya
terjadi dari senyawa kimia yang kaya akan Si02, itulah sebabnya
lapisan litosfer sering dinamakan lapisan silikat.
Litosfer
terdiri dari dua lapisan, yaitu:
1. Lapisan Sial (Si dan Al)
2. Lapisan Sima (Si dan Mg)
Teori
tektonik lempeng membagi bagian luar bumi menjadi dua lapisan. Lapisan paling
luar, dinamakan litosfer adalah lapisan yang dingin dan kaku atau tegar.
Dibawah litosfer ada astenosfer,yang panas dan dapat mengalami perubahan bentuk
secara pelan-pelan. Astenosfer bukanlah cair, tetapi padat. Meskipun padat
astenosfer dapat mengalir dibawah pengaruh tegangan. Beda antara litosfer dan
astenosfer didasarkan pada ketegarannya yang mencerminkan beda temperatur.
Gunung adalah suatu bentuk
permukaan tanah yang jauh lebih tinggi dibandingkan dengan
permukaan tanah di sekelilingnya. Gunung berapi adalah gunung yang terbentuk
jika magma dari perut bumi naik ke permukaan. Gunung berapi dapat dikelompokkan
menurut tingkat kedasyatan letusan, apakah itu dasyat ataupun tenang, dan tipe
bahan yang dimuntahkan sewaktu meletus. Di kala meetus, gunung berapi
mengeluarkan lava, bom gunung berapi, terak, abu gunung berapi, gas panas, dan
uap.
Fungsi
gunung bagi kehidupan adalah :
1. Sebagai penahan dan pengatur angin
2. Sebagai penahan aliran air
3. Sebagai sumber mineral
4. Sebagai habitat flora, fauna dan
tempat aktivitas sebagian manusia
DAFTAR PUSTAKA
Ellen J. Prager. 2006 .Sains
dan sifat gempa bumi, gunung berapi dan Tsunami. Bandung :Pakaraya.
Prof
.Dr. H. Bayong tjasyono. Ilmu Kebumian
dan Antariksa. Bandung : Rosda Karya
Pk
Barus dan Poernomo Iman. 1996. Fisika. Jakarta : Balai Pustaka
Dirsdjosoemarto,Soendjojo.2001.Ilmu Pengetahuan bumi dan Antariksa.
Jakarta : Universitas Terbuka.
World
Book Multimedia Encyclopedia penerbit IBM
Iwan
Gatot Sulistyanto. 2009. Geografi. Jakarta:Balai
Pustaka
http://sakrapala.multiply.com/journal/item/7/_Terjadinya_Gunung
http://idkf.bogor.net/yuesbi/edu.ku/edukasi.net/Fenomena.Alam/Gunung.Api/latihan.html