Kamis, 12 April 2012

Bumi dan Perubahannya (Litosfer) dan Gunung Berapi Makalah




Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Tugas
Mata Kuliah Ilmu Pengetahuan Bumi dan Antariksa





Disusun oleh:

1.     Bety Listiani                         1209207012
2.     Ida Royani                            1209207033
3.     Indra Firmansyah               1209207036

Kelas A Semester VI
                                                                                                                              


PROGRAM STUDI PENDIDIKAN FISIKA
JURUSAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI
SUNAN GUNUNG DJATI
BANDUNG
2012


KATA PENGANTAR


Bismillaahirrahmaanirrahiim
            Puji syukur kita panjatkan ke hadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya sehingga penulis bisa menyelesaikan makalah ini. Tidak lupa shalawat serta salam penulis haturkan kepada Nabi Muhammad SAW yang selalu membimbing kita ke jalan yang diridhoi-Nya.
            Dengan selesainya makalah ini, kami memohon maaf apabila di dalam  makalah ini banyak kekurangan, kekeliruan dan kesalahan. Apalagi apabila ditinjau dari kemampuan dan daya penulis,makalah ini jauh dari kata sempurna.
            “Tiada gading yang tak retak”. Inilah pepatah yang menggambarkan makalah ini. Sehingga penulis mengharapkan saran dan kritik demi menjadikan makalah ini lebih baik.


Bandung,   Februari 2012



Penulis





DAFTAR  ISI

















 BAB I

PENDAHULUAN


Bumi adalah sebuah planet yang bergerak mengelilingi matahari. Kulit bumi merupakan bagian terluar dari permukaan bumi. Tebal lapisan kerak bumi mencapai 70 km dan merupakan lapisan batuan yang terdiri dari batu-batuan basa dan asam. Lapisan ini menjadi tempat tinggal bagi seluruh mahluk hidup. Suhu di bagian bawah kerak bumi mencapai 1.100oC. Lapisan kerak bumi pada kedalaman 100 km dinamakan litosfer.
Litosfer Bumi meliputi kerak dan bagian teratas dari mantel Bumi yang mengakibatkan kerasnya lapisan terluar dari planet Bumi. Litosfer ditopang oleh astenosfer, yang merupakan bagian yang lebih lemah, lebih panas, dan lebih dalam dari mantel. Batas antara litosfer dan astenosfer dibedakan dalam hal responnya terhadap tegangan, litosfer tetap padat dalam jangka waktu geologis yang relatif lama dan berubah secara elastis karena retakan-retakan. Litosfer terpecah menjadi beberapa lempeng tektonik yang mengakibatkan terjadinya gerak benua akibat konveksi yang terjadi dalam astenosfer.
Gunung adalah suatu bentuk permukaan tanah yang  jauh  lebih tinggi dibandingkan dengan permukaan tanah di sekelilingnya. Gunung terjadi karena adanya proses gaya tektonik yang bekerja dalam bumi yang disebut dengan orogenesis dan epeirogenesis. Dalam proses orogenesis ini sedimen yang terkumpul menjadi berubah bentuk karena mendapat gaya tekan dari tumbukan lempeng tektonik.
Dalam kerak bumi terdapat inti bumi yang memiliki temperatur yang sangat tinggi. Temperatur itu terus meningkat. Jika tidak dikeluarkan, bumi akan hancur. Jalan untuk mengeluarkan tekanan dan suhu panas adalah melalui mulut gunung, yaitu terjadinya letusan gunung berapi.
Gunung berapi adalah gunung yang terbentuk jika magma dari perut bumi naik ke permukaan. Di kala meletus, gunung berapi mengeluarkan lava, bom gunung berapi, terak, abu gunung berapi, gas panas, dan uap. Bahan yang disemburkan oleh letusan gunung berapi mempunyai sifat-sifat yang tidak dimiliki batuan lain.
Dalam Al-Qur’an dijelaskan tentang bumi dan perubahannya (litosfer) dalam surat Ath-Thalaaq ayat 12. Dan dalam Al-Qur’an pun dijelaskan bagaimana terbentuknya gunung dalam surat Al-Anbiya' : 31 dan surat An-Naba' : 6-7.





BAB II

PEMBAHASAN

 Bumi adalah sebuah planet yang bergerak mengelilingi matahari. Bentuk planet Bumi pepat (oblate spheroid), sebuah bulatan yang tertekan ceper pada orientasi kutub-kutub yang menyebabkan buncitan pada bagian khatulistiwa. Buncitan ini terjadi karena rotasi Bumi, menyebabkan ukuran diameter katulistiwa 43 km lebih besar dibandingkan diameter dari kutub ke kutub.
Massa Bumi kira-kira adalah 5,98×1024 kg. Kandungan utamanya adalah besi (32,1%), oksigen (30,1%), silikon (15,1%), magnesium (13,9%), sulfur (2,9%), nikel (1,8%), kalsium (1,5%), and aluminium (1,4%); dan 1,2% selebihnya terdiri dari berbagai unsur-unsur langka. Karena proses pemisahan massa, bagian inti Bumi dipercaya memiliki kandungan utama besi (88,8%) dan sedikit nikel (5,8%), sulfur (4,5%) dan selebihnya kurang dari 1% unsur langka.
Bumi seperti bawang terdiri dari beberapa lapisan, yaitu kerak bumi, mantel bumi dan inti bumi.

a.      Kerak bumi (crush)
Kerak bumi merupakan lapisan terluar dari bumi yang padat terdiri dari kerak benua dan kerak samudera dan tersusun dari berbagai macam batuan basa dan asam dengan ketebalan antara 15 dan 40 km. Lapisan ini menjadi tempat tinggal bagi seluruh mahluk hidup. Suhu di bagian bawah kerak bumi mencapai 1.100oC. Lapisan kerak bumi pada kedalaman 100 km dinamakan litosfer.
b.      Selimut atau selubung (mantle)
Merupakan lapisan yang terletak di bawah lapisan kerak bumi. Tebal selimut bumi mencapai 2.900 km dan merupakan lapisan batuan padat. Suhu di bagian bawah selimut bumi mencapai 3.000 oC.
c.       Inti bumi (core)
Lapisan ini terdiri dari material cair, dengan penyusun utama logam besi (90%), nikel (8%), dan lain-lain yang terdapat pada kedalaman 2880–4980 km. Lapisan ini dibedakan menjadi lapisan inti luar (out core) dan lapisan inti dalam (iner core). Lapisan inti luar (out core) tebalnya sekitar 2.000 km dan terdiri atas besi dan nikel yang suhunya mencapai 2.200oC. Inti dalam (iner core) merupakan pusat bumi berbentuk bola dengan diameter sekitar 2.700 km. Inti dalam  ini terdiri dari nikel dan besi yang suhunya mencapai 4.500 oC.
Berdasarkan susunan kimianya, bumi dapat dibagi menjadi empat bagian, yakni :
1.      Bagian padat (Litosfer) yang terdiri dari tanah dan batuan;
2.      Bagian cair (Hidrosfer) yang terdiri dari berbagai bentuk ekosistem perairan seperti laut, danau dan sungai;
3.      Bagian udara (Atmosfer) yang menyelimuti seluruh permukaan bumi
4.      Bagian yang ditempati oleh berbagai jenis organisme (Biosfer)
Litosfer adalah lapisan bumi yang terdiri dari seluruh bagian kerak bumi dan bagian luar mantel bumi dengan ketebalan 50-100 Km. Lapisan setebal 100 Km pada mantel bumi dibawah litosfer dan astenosfer disebut daerah plastis yang seolah-olah litosfer “ mengapung “ diatas astenosfer. Daerah plastis ini terdapat pada daerah dengan kedalaman 60-250 Km dibawah permukaan bumi. Pada lapisan ini pada umumnya terjadi dari senyawa kimia yang kaya akan Si02, itulah sebabnya lapisan litosfer sering dinamakan lapisan silikat.
Litosfer Bumi meliputi kerak dan bagian teratas dari mantel Bumi yang mengakibatkan kerasnya lapisan terluar dari planet Bumi. Litosfer ditopang oleh astenosfer, yang merupakan bagian yang lebih lemah, lebih panas, dan lebih dalam dari mantel. Batas antara litosfer dan astenosfer dibedakan dalam hal responnya terhadap tegangan, litosfer tetap padat dalam jangka waktu geologis yang relatif lama dan berubah secara elastis karena retakan-retakan. Litosfer terpecah menjadi beberapa lempeng tektonik yang mengakibatkan terjadinya gerak benua akibat konveksi yang terjadi dalam astenosfer.
Lapisan astenosfer hanyut perlahan-lahan akibat beban yang menekannya sepanjang zaman oleh gaya mendatar karena gerakan benua. Peristiwa ini menyebabkan terjadinya lipatan, pengangkatan dan penurunan permukaan bumi. Litosfer merupakan lapisan yang retak-retak ada yang saling merenggang atau saling menekan. Pada daerah yang merenggang terjadi pemisahan antara dua lapisan litosfer dan daerah yang saling menekan terjadi penunjaman dimana lapisan litosfer yang satu ke bawah lapisan litosfer yang menekannya. Peristiwa-peristiwa ini dikenal sebagai teori tektonik lempeng.   
            Kerak bumi atau litosfer terdiri dari lapisan batuan Sial (Si dan Al) dan batuan Sima (Si dan Mg), yaitu :
1.      Lapisan Sial (Si dan Al)
Lapisan kulit bumi ini tersusun atas logam alumunium dan silisium, senyawanya dalam bentuk SiO2 dan AL2O3. Lapisan sial dinamakan juga lapisan kerak bersifat padat dan batu bertebaran rata-rata 35km, antara lain terdapat batuan sedimen, granit andesit jenis-jenis batuan metamor, dan batuan lain yang terdapat di daratan benua. Pada lapisan sial (silisium dan alumunium) ini Kerak bumi ini terbagi menjadi dua bagian yaitu:
·         Kerak benua
Merupakan benda padat yang terdiri dari batuan granit di bagian atasnya dan batuan beku basalt di bagian bawahnya. Kerak ini yang merupakan benua. Kerak benua mempunyai ketebalan sekitar 35 Km, densitas rata-rata 2,8 gram/cm3 dan massanya
·         Kerak samudera
Merupakan benda padat yang terdiri dari endapan di laut pada bagian atas, kemudian di bawahnya batuan batuan vulkanik dan yang paling bawah tersusun dari batuan beku gabro dan peridolit. Kerak ini menempati dasar samudra. Kerak samudera mempunyai ketebalan sekitar 5 km, densitas rata-rata 2,9 gram/cm3 dan massanya  kerak samudera sebagian besar terdiri dari jenis batuan basalt sehingga bersifat basaltik.
2.      Lapisan Sima (Si dan Mg)
Yaitu lapisan kulit bumi yang tersusun oleh logam silisium dan magnesium, lapisan ini mempunyai berat jenis yang lebih besar dari pada lapisan sial karena mengandung besi dan magnesium yaitu mineral ferro magnesium dan batuan basalt. Lapisan ini merupakan bahan yang bersipat elastis dan mepunyai ketebalan rata rata 65 km .
Kerak bumi merupakan bagian dari litosfer dan terdiri dari kerak benua (continental crust) dan kerak samudera (oceanic crust).
Litosfer tersusun dari tiga macam batuan yaitu Batuan Beku (Igneous Rock), Batuan Sedimen (Sedimentary Rock), Batuan Malihan (Metamorf). Proses terbentuknya ketiga macam batuan tersebut berbeda-beda. Induk dari ketiga macam batuan tersebut adalah magma. Magma adalah larutan silikat yang cair dan pijar yang terdapat di dalam bumi.  
Teori tektonik lempeng membagi bagian luar bumi menjadi dua lapisan. Lapisan paling luar, dinamakan litosfer adalah lapisan yang dingin dan kaku atau tegar. Dibawah litosfer ada astenosfer,yang panas dan dapat mengalami perubahan bentuk secara pelan-pelan. Astenosfer bukanlah cair, tetapi padat. Meskipun padat astenosfer dapat mengalir dibawah pengaruh tegangan. Beda antara litosfer dan astenosfer didasarkan pada ketegarannya yang mencerminkan beda temperatur.
Menurut teori tektonik lempeng, litosfer terpecah-pecah menjadi sejumlah potongan lempeng. Lempeng-lempeng ini dapat hanyut diatas astenosfer, yang merupakan lapisan paling luar dari mantel bumi. Terdapat tujuh lempeng tektonik utama yaitu, lempeng Eurasia, Australia, Pasifik, Afrika, Amerika Utara, Amerika selatan, Antartika dan beberapa lempeng kecil lainnya seperti Filipina, Cocos, Nazca, Arab, Iran. Lempeng berada dalam keadaan bergerak kontinu, baik relatif terhadap yang lain maupun terhadap sumbu rotasi bumi. Kegiatan gempa, vulkanik dan barisan gunung disekitar tepi lempeng dan berkaitan dengan gerakan berbeda antara lempeng-lempeng yang berdekatan.
Ada tiga jenis tepi lempeng, jenis pertama dikenal sebagai tepi konstruktif. Secara geografis, tepi konstruktif ini sesuai dengan lokasi punggung tengah lautan. Dalam proses pembentangan sepanjang punggung ini, terbentuklah kerak baru yang bergerak menjauhi sumbu punggung. Jadi punggung tengah lautan merupakan satu jalur dimana sepanjang jalur tadi dua lempeng bergerak saling menjauhi. Tetapi kedua lempeng tidak saling berpisah karena dibelakang masing-masing lempeng berbentuk kerak lempeng baru secara kontinu. Aktivitas seismik pada lempeng ini adalah lemah dan gempanya bersifat dangkal. Ini disebabkan litosfer disini sangat tipis dan lemah sehingga tidak dapat berbentuk gaya tegangan yang cukup untuk menyebabkan gempa besar. Pada tepi lempeng konstruktif terdapat pula aktivitas vulkanik bawah laut sepanjang punggung, lava yang dimuntahkan bersipat basal. 
Jenis tepi lempeng kedua disebut tepi destruktif atau pemusnahan. Pada tepi ini dua lempeng bertumbukan, satu lempeng menujam dibawah tepi lempeng yang lain dengan sudut sekitar . Lempeng samudera biasanya menujam dibawah tepi lempeng benua. Ini disebabkan lempeng benua lebih tebal dan mengalami gaya angkat lebih besar. Secara geografis lokasinya sesuai dengan  lokasi palung lautan. Palung laut terbentuk karena penunjaman lempeng lautan dibawah tepi lempeng benua dan masuk kedalam mentel bumi. Penunjaman ini dinamakan pula subduksi.
Peleburan parsial dari lempeng penunjam menimbulkan aktivitas vulkanik diatas jalur subduksi. Tetapi aktivitas vulkanik ini dapat menyebabkan penampilan permukaan yang berbeda sama sekali. Contoh terbentuknya kepulauan indonesia pada subduksi lempeng Australia dibawah tepi tepi lempeng Eurasia. Contoh lainnya adalah terbentuknya kepulauan jepang pada penunjaman lempeng pasifik dibawah tepi lempeng Eurasia.
Jenis tepi lempeng ketiga adalah tepi konservatif. Ini adalah tepi dimana lempeng tidak mengalami penambahan maupun pengurangan luas permukaan. Kedua lempeng hanya bergesek satu terhadap yang lainnya pada perbatasannya. Gesekan antara kedua lempeng dapat begitu besar sehingga dapat menimbulkan gaya tegangan yang sangat besar dan menghasilkan gempa besar. Kegiatan tektonik ini disebut dengan aktivitas vulkanik. Salah satu contohnya adalah pathahan San Andreas, patahan ini berada diantara lempeng pasifik dan lempeng Amerika Utara. Tegangan sangat besar yang terkumpul pada pada patahan ini, secara periodik dilepaskan sebagai gempa besar. Tetapi aktivitas ini tidak selalu terjadai disepanjang patahan.
Surat Ath-Thalaaq ayat 12

ª!$# Ï%©!$# t,n=y{ yìö6y ;Nºuq»oÿxœ z`ÏBur ÇÚöF{$# £`ßgn=÷WÏB ãA¨t\tGtƒ âöDF{$# £`åks]÷t/ (#þqçHs>÷ètFÏ9 ¨br& ©!$# 4n?tã Èe@ä. &äóÓx« ֍ƒÏs% ¨br&ur ©!$# ôs% xÞ%tnr& Èe@ä3Î/ >äóÓx« $RHø>Ïã ÇÊËÈ  

Artinya:”Allah-lah yang menciptakan tujuh langit dan seperti itu pula bumi. perintah Allah      Berlaku padanya, agar kamu mengetahui bahwasanya Allah Maha Kuasa atas segala sesuatu, dan Sesungguhnya Allah ilmu-Nya benar-benar meliputi segala sesuatu.”
Gunung adalah suatu bentuk permukaan tanah yang  jauh  lebih tinggi dibandingkan dengan permukaan tanah di sekelilingnya. Gunung terjadi karena adanya proses gaya tektonik yang bekerja dalam bumi yang disebut dengan orogenesis dan epeirogenesis. Dalam proses orogenesis ini sedimen yang terkumpul menjadi berubah bentuk karena mendapat gaya tekan dari tumbukan lempeng tektonik.
Proses pembentukan gunung berlangsung menurut skala tahun geologi yaitu berkisar antara 45–450 juta tahun yang lalu. Misalnya pegunungan Himalaya terbentuk mulai dari 45 juta tahun yang lalu, sedangkan pegunungan Appalache terbentuk mulai dari 450 jutan tahun yang lalu.
Model terjadinya gunung mengalami tiga tingkatan proses, yaitu:
1.      Akumulasi sedimen: lapisan-lapisan sedimen dan batuan vulkanik menumpuk sampai kedalaman beberapa kilometer.
2.      Perubahan bentuk batuan dan pengangkatan kerak bumi:sedimen yang terbentuk tadi mengalami deformasi karena adanya gaya kompresi akibat tumbukan antar lempeng-lempeng tektonik.
3.      Pengangkatan kerak bumi akibat gerakan blok sesar: tumbukan antar lempeng akan mengangkat sebagian kerak bumi sebagai lipatan lebih tinggi dari sekitarnya sehingga terbentuk gunung. Sedangkan jika terjadi gaya tegangan atau tarikan antar lempeng maka akan terbentuk graben (lembah).
Gunung berapi adalah gunung yang terbentuk jika magma dari perut bumi naik ke permukaan. Gunung berapi dapat dikelompokkan menurut tingkat kedasyatan letusan, apakah itu dasyat ataupun tenang, dan tipe bahan yang dimuntahkan sewaktu meletus.  Di kala meletus, gunung berapi mengeluarkan lava, bom gunung berapi, terak, abu gunung berapi, gas panas, dan uap. Bahan yang disemburkan oleh letusan gunung berapi mempunyai sifat-sifat yang tidak dimiliki batuan lain.





Suhu lava yang dimuntahkan selama letusan gunung berapi dapat melebihi 1000 ºC. Di dalam perut bumi, batuan-batuan berbentuk cair dengan suhu melebihi 1.000 ºC, cairan batu ini disebut magma. Selama letusan, magma meluap ke atas permukaan bumi melalui lubang atau celah yang mencapai pusat bumi.
Gunung berapi dapat berbentuk kerucut, kubah, berpuncak datar, atau seperti menara, tergantung pada jenis letusan dan sifat-sifat fisik magma yang disemburkan. Kadangkala kubah tengah gunung berapi runtuh. Pada kasus gunung Aso di Jepang, setelah lubang tengah yang asli runtuh, terjadilah letusan baru di tengah kalderanya sendiri. Selama letusan, magma atau batuan cair mencapai permukaan melalui celah atau lubang. Kadang kala lava yang terlempar dengan dahsyat keluar dari lubang tengah membeku di udara, lalu jatuh sebagai bungkah padat di dekat atau sekitar lubang itu. Kalau beratnya lebih dari beberapa ton, bungkah itu dinamakan "bom gunung berapi".





Potongan bungkah lava beku yang lebih kecil dengan ukuran 5 sampai 8 cm disebut terak. Butir-butir yang lebih halus dinamakan abu gunung berapi. Kalau gas dalam magma terlepas, magma menjadi berbuih dengan gelombang-gelombang busa dan membentuk suatu jenis lava khas ringan yang menyerupai bunga batu karang, ini disebut batu apung. Tanda-tanda gunung berapi akan meletus diantaranya : 
1.    Terdengar suara gemuruh di dekat gunung yang sedang aktif
2.    Terjadi gempa vulkanik
3.    Meningkatnya suhu di sekitar daerah gunung berapi
4.    Mata air di sekitar gunung akan mengering
5.    Tumbuh-tumbuhan di wilayah gunung berapi akan layu dan mati kering.
6.    Banyak binatang yang turun dari gunung.
Gunung memiliki banyak fungsi, diantaranya:
1.      Penahan  dan pengatur angin.
Suhu menyebabkan tekanan udara berubah. Beda tekanan antara satu daerah dan daerah yang lain mengakibatkan terjadinya angin. Perbedaan suhu sebesar 100° antara kutub dan khatulistiwa, dapat menyebabkan angin bertiup lebih dari 1000 km/jam ke segala arah. Untungnya ada mekanisme untuk menahan hal ini terjadi. Gununglah yang mengendalikan kecepatan angin dan arahnya. Gunung membuat distribusi panas menjadi merata di seluruh wilayah di bumi.
2.      Penyubur tanah.
Magma yang keluar dari dalam perut bumi mengandung mineral dan unsur hara yang menyuburkan tanah. Disamping itu gunung juga mengatur iklim lokal seperti suhu dan curah hujan. Tanpa adanya gunung berapi, maka daerah tersebut akan menjadi kering dan tandus seperti gurun.
3.      Berperan dalam siklus aliran air.
Curah hujan tertinggi adalah di wilayah gunung. Sungai-sungai umumnya berhulu di gunung. Hal ini terjadi karena gravitasi, air mengalir dari gunung sampai ke lebah dan akhirnya ke laut. Penguapan di lautan terjadi untuk membentuk awan. Awan terbawa ke areal gunung mengalami penurunan suhu disana kemudian menjadi titik-titik air yang disebut hujan, begitu seterusnya.
4.      Sumber Mineral
Kebanyakan sumber mineral berasal dari daerah pegunungan. Gunung terbentuk dari proses geologi seperti letusan gunung dan gempa bumi. Proses ini bisa membawa mineral-mineral yang berharga ke atas mendekati permukaan tanah sehingga dapat dilakukan penambangan.
5.      Tempat Habitat Tanaman dan Binatang
Gunung memiliki keanekaragaman untuk berbagai ketinggian yang berbeda, yang menjadi tempat hidup berbagai jenis tumbuhan dan binatang tertentu. Beberapa jenis mahkluk hidup hanya dapat bertahan di udara yang dingin di puncak-puncak gunung.
6.      Tempat Aktivitas Manusia
Di berbagai belahan bumi, gunung dapat menjadi penghambat bagi terjalinnya hungungan transportasi, pemukiman, dan komunikasi. Dengan terisolasinya masyarakat oleh gunung menciptakan beraneka ragam kebudayaan. Di pegunungan Alpen Swiss yang berbukit-bukit, telah memunculkan ratusan dialek dan empat macam bahasa. Masyarakat pegunungan tengger hingga kini tetap mewarisi berbagai tradisi sejak jaman Majapahit.
Gunung juga dapat menjadi tempat tujuan wisata yang penuh tantangan. Berbagai kegiatan seperti berkemah, mendaki gunung, panjat tebing, pengamatan satwa dan penelitian fauna, atau sekedar mencari hawa segar pegunungan dan menyaksikan pemandangan yang indah.
Kata jibalun atau’gunung’ dalam Al-qur’an disebut lebih dari 26 kali. Penyebutan dengan jumlah banyak dalam Al-qur’an mengandung makna yang sangat penting. Gunung memberikan manfaat bagi makhluk hidup dibumi. Seandainya gunung tidak diciptakan, bumi akan hancur.
Dalam kerak bumi terdapat inti bumi yang memiliki temperatur yang sangat tinggi. Temperatur itu terus meningkat. Jika tidak dikeluarkan, bumi akan hancur. Jalan untuk mengeluarkan tekanan dan suhu panas adalah melalui mulut gunung, yaitu terjadinya letusan gunung berapi. Tekanan yang dipertahankan bumi adalah 1,37 juta atmosfer dan suhu yang distabilkan adalah 3.700 derajat Celsius.
Al Qur’an mengarahkan perhatian kita pada fungsi geologis penting dari gunung. Allah berfirman :
$uZù=yèy_ur Îû ÇÚöF{$# zÓźuru br& yŠÏJs? öNÎgÎ/ $uZù=yèy_ur $pkŽÏù %[`$yÚÏù Wxç7ß öNßg¯=yè©9 tbrßtGöku ÇÌÊÈ    
Artinya : "Dan telah Kami jadikan di bumi ini gunung-gunung yang kokoh supaya bumi itu (tidak) goncang bersama mereka dan telah Kami jadikan (pula) di bumi itu jalan-jalan yang luas, agar mereka mendapat petunjuk." (QS Al-Anbiya' : 31)
Dalam sebuah ayat, peran gunung seperti ini diungkapkan melalui sebuah perumpamaan sebagai "pasak":
óOs9r& È@yèøgwU uÚöF{$# #Y»ygÏB ÇÏÈ   tA$t7Ågø:$#ur #YŠ$s?÷rr& ÇÐÈ  

Artinya : "Bukankah Kami telah menjadikan bumi itu sebagai hamparan?, dan gunung-gunung sebagai pasak?" (QS An-Naba' : 6-7).


























BAB III

SIMPULAN

Bumi seperti bawang yang berlapis-lapis. Planet bumi terdiri dari bola-bola konsentris yang dapat dibagi menjadi tiga bagian utama, yaitu :
1.      Kerak bumi (crush)
2.      Selaput atau selubung bumi (mantle)
3.      Inti bumi (core)
Litosfer adalah lapisan bumi yang terdiri dari seluruh bagian kerak bumi dan bagian luar matel bumi dengan ketebalan 50-100 Km. Pada lapisan ini pada umumnya terjadi dari senyawa kimia yang kaya akan Si02, itulah sebabnya lapisan litosfer sering dinamakan lapisan silikat.
Litosfer terdiri dari dua lapisan, yaitu:
1.      Lapisan Sial (Si dan Al)
2.      Lapisan Sima (Si dan Mg)
Teori tektonik lempeng membagi bagian luar bumi menjadi dua lapisan. Lapisan paling luar, dinamakan litosfer adalah lapisan yang dingin dan kaku atau tegar. Dibawah litosfer ada astenosfer,yang panas dan dapat mengalami perubahan bentuk secara pelan-pelan. Astenosfer bukanlah cair, tetapi padat. Meskipun padat astenosfer dapat mengalir dibawah pengaruh tegangan. Beda antara litosfer dan astenosfer didasarkan pada ketegarannya yang mencerminkan beda temperatur.
Gunung adalah suatu bentuk permukaan tanah yang  jauh  lebih tinggi dibandingkan dengan permukaan tanah di sekelilingnya. Gunung berapi adalah gunung yang terbentuk jika magma dari perut bumi naik ke permukaan. Gunung berapi dapat dikelompokkan menurut tingkat kedasyatan letusan, apakah itu dasyat ataupun tenang, dan tipe bahan yang dimuntahkan sewaktu meletus.  Di kala meetus, gunung berapi mengeluarkan lava, bom gunung berapi, terak, abu gunung berapi, gas panas, dan uap.
Fungsi gunung bagi kehidupan adalah :
1.      Sebagai penahan dan pengatur angin
2.      Sebagai penahan aliran air
3.      Sebagai sumber mineral
4.      Sebagai habitat flora, fauna dan tempat aktivitas sebagian manusia



DAFTAR PUSTAKA

Ellen J. Prager. 2006 .Sains dan sifat gempa bumi, gunung berapi dan Tsunami. Bandung :Pakaraya.
Prof .Dr. H. Bayong tjasyono. Ilmu Kebumian dan Antariksa. Bandung : Rosda Karya
Pk Barus dan Poernomo Iman. 1996.  Fisika. Jakarta : Balai Pustaka
Dirsdjosoemarto,Soendjojo.2001.Ilmu Pengetahuan bumi dan Antariksa. Jakarta : Universitas Terbuka. 
World Book Multimedia Encyclopedia penerbit IBM
Iwan Gatot Sulistyanto. 2009. Geografi. Jakarta:Balai Pustaka

http://sakrapala.multiply.com/journal/item/7/_Terjadinya_Gunung
http://idkf.bogor.net/yuesbi/edu.ku/edukasi.net/Fenomena.Alam/Gunung.Api/latihan.html